,"mas jarwo aku juga mau tanya lho!."seru pak Sarwono
,"bilang aja,kalau aku bisa jawab,"
,"soal sirsak ratu,rasanya lebih manis dari sirsak biasa,yang ingin
aku tanyakan,bagaimana cara pembibitannya?."
,"oh..Sirsak Ratu(anona muricata linn) adalah salah satu varietas sirsak
yang lebih unggul di bandingkan sirsak biasa/lokal.Ukuran sirsak ratu
lebih besar,yakni mencapai 1,2 -1,5 kg perbuah dengan harga jauh lebih mahal
yaitu sekitar 25 ribu rupiah/kg,di banding sirsak biasa hanya di bawah 1
kg dengan harga 3-4 ribu rupiah/kg.Rasanya juga lebih manis dan
bijinya lebih sedikit,tanaman Sirsak Ratu bisa di jadikan pilihan
sebagai tanaman buah di halaman rumah,kebun maupun sebagai
tabulampot(tanaman buah dalam pot).
Karena itu banyak yang tertarik mengembangkan budidaya tanaman buah
ini baik untuk
konsumsi sendiri atau komersil.
Salah satu cara pembibitan yang populer adalah okulasi,yakni
menyambungkan mata(tunas) yang di inginkan pada sirsak ratu yang telah
berumur minimal dua bulan,usahakan sirsak ratu yang akan di okulasi(di
ambil mata tunasnya) berasal dari induk dengan kualitas yang
bagus,ciri mata tunas yang bagus terlihat bersinar,tidak kusam atau
agak cerah.Setelah memilih mata tunas,ambil mata tunas dengan cara
mengiris sedikit bagian kayu yang ada di sekitarnya.Usahakan ukurannya
lebih kecil daripada jendela okulasi pada tanaman Sirsak Ratu yang
akan di tempel.
Pembibitan dengan cara ini,selain tidak membutuhkan waktu
lama,mempercepat masa berbuah,juga memiliki resiko kegagalan yang
kecil,yakni hanya 10%.
Cara Okulasi Perbanyakan Sirsak Ratu.
Siapkan mata tunas dan siapkan tanaman sirsak ratu untuk batang bawah.
Batang bawah di sayat dengan ukuran lebar 1 cm dan panjang 2 cm,tarik
hingga menyerupai lidah,lalu potong setengah bagian lidah.
Mata tunas di tempelkan/di sisipkan pada celah sayatan batang bawah
hingga benar benar menyatu.
Pada bidang tempelan(okulasi) di balut dengan plastik bersih mulai
dari tempelan bawah sampai ke atas dan berakhir di bawah lagi.
Pada umur 4-6 minggu setelah penempelan pembalut plastik dapat di buka
untuk mengetahui keberhasilannya.
Apcila mata tempel menyatu dan berwarna hijau segar berarti okulasi
berhasil namun bila berwarna cokelat sampai hitam dan kering berarti
penempelan gagal.
Kunci keberhasilan okulasi
1.Memilih mata tunas,pilih mata tunas yang sudah keluar tunas kecil pada cabang.
2.Menyayat,perhatikan cara menyayat batang induk(batang bawah) dan
batang atas,kayu dari batang induk tak boleh tersayat.
Bahkan kambium(lendir licin yang menempel pada kayu induk).Tak boleh
hilang,sebab kambium berfungsi untuk lalu lintas makanan dari daun ke
tubuh tanaman.Jika kambium hilang,suplai makanan ke mata tunas tidak
ada sehingga tunas baru tidak bakal tumbuh,tak boleh ada kayu yang
tertinggal di kulit mata tunas.Supaya mudah dalam membuat
sayatan,potong cabang yang akan di ambil mata tunasnya.
Siapkan dulu mata tunas dari cabang atas,baru kemudian sayat batang
induk(batang bawah)agar kambium tidak kering,pakailah pisau yang tajam
dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan higienis.
3.Pengikatan yang baik,mengikat mata tunas tidak boleh
sembarangan,ikatan harus rapat sampai angin tak bisa masuk ke mata
tunas,namun tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar.
Mata tunas yang di tutup membuat air dari luar tidak dapat masuk
sehingga tidak mengganggu proses penyatuan.
4.Proses kerja cepat,sayatan pada batang induk tidak boleh terlalu lama
di udara terbuka.
Oleh sebab itu proses kerja okulasi harus cepat,begitu juga dengan
sayatan mata tempel.
Kalau terlalu lama,kambium pada kayu bisa kering,agar kerja bisa cepat
dan tak terganggu.
sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang di butuhkan terlebih dahulu.
,"wah..infonya bagus pak!."
,"ada satu tambahan lagi,teknik okulasi tidak menghasilkan buah
perpaduan antara kedua jenis buah yang telah di
okulasi,tetapi akan menghasilkan buah sesuai dengan jenis mata tunas
yang telah di pilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar