www.heniro.com

Senin, 08 Agustus 2011

Cinta Pembawa Petaka 2(horor romantis dari serial Duda Mencari Cinta)

,;mas..!,"suara wanita memanggil Jarwo,mengguncang guncang tubuhnya,Jarwo
mencoba membuka mata walau terasa berat,Jarwo sedikit menyungging
senyum saat melihat wajah cantik Rindiani,matanya turun ke lehernya
lalu dadanya yang amboi he..he..sedikit mengintip payudaranya,tiba
tiba ilusinya berbicara,dia merasa berada di atas ranjang.
,;an..kita di ranjang ya,;ucapnya syahdu,mengelus pantat Ani.
mata Ani melotot
,;plakk!,;
pipi Jarwo dapat ciuman..eh..salah tamparan dik Ani.
,;bangun mas,kamu di atas pasir tahu!,;
mendengar teriakannya,Jarwo buru buru bangun
,;maaf..aku ngantuk sekali tadi,bangun pagi ngurus anakku,;ucapnya
jutek,melangkah pergi dengan hati kesal,maklum baru di tampar wanita.
saat Jarwo memasuki rumah,ada orang tertawa di atas pohon kelapa,setan
Sumarni ada di sana
,;kasihan..memang enak di tampar,;ledek setan, membuat emosinya memuncak.
,;sial..pergi kamu,urusi urusanmu sendiri,jangan campuri urusan
orang!,;teriaknya mengambil bata merah,melempar setan Sumarni yang
melayang,tertawa nyaring.
sejak kejadian itu,arwah Sumarni bergentayangan kesana kemari,dia
sering mendatangi teman temannya,tapi rumor yang beredar,Sumarni
paling sering berkeliling di sekitar rumah Rindiani.
jam di dinding tepat pukul sembilan malam,Jarwo menuju rumah pak
Ridwan,ketua RW O7 sekaligus tetua desa yang memanggilnya.
setelah menitipkan kedua putrinya pada ibunya,Jarwo berangkat.
Di sana ternyata sudah ada pak Sabar,pak Sarwono juga pak Yono,hansip
desa berwajah lucu dan seorang pria sebayaku yang tertunduk itu
Suparno,suami Sumarni
,;parno..kamu harus jujur agar masalah ini cepat tuntas,;ucap pak Ridwan
,;iya mas..biar urusan sumarni di dunia fana cepat selesai,tidak
gentayangan seperti ini,;ucap Jarwo menimpali
,;saya ijin mau kawin lagi,tapi sumarni tidak mau di madu,;ucapnya lirih
,;ah..mas ini benar benar tidak bersyukur,sudah punya guling satu
penghangat tubuh masih ingin menambah lagi,apa tidak malu sama mas
jarwo,satu aja tidak punya!,;seru pak Sabar melirik Jarwo,pria ini
mendengus kesal
,;calon wanita keduamu sudah mau?,;tanya pak Ridwan
,;saya belum tanya,masih minta ijin marni,;ucapnya malu
,;apa wanita itu ani?,;tanya pak Ridwan,Parno mengangguk,membuat
dadaku panas di bakar cemburu
,;waduh..tahu barang bagus no,dik ani yang bahenol ya,;ledek pak Sabar
,;bahenol..gembrot tahu!,;seru Jarwo jutek
pak Sabar,pak Sarwono dan pak Yono tertawa,sedang pak Ridwan geleng
geleng kepala.
,;jangan begitu mas jarwo,di kasih paling juga tidak nolak,;ucap pak
Sabar mengejek Jarwo
,;iya..tidak nolak,kalau di dunia ini hanya ada rindiani,;
,;jangan begitu mas jarwo,tidak baik lho ngomong begitu,nanti kena
tulah,cinta berat sama dik ani,;nasehat pak Ridwan,Jarwo tertunduk malu
,;sudah..,lebih baik kita fokus ke persoalan marni,;ucap pak Ridwan lagi
,;menurut bapak,apa yang kita lakukan?,;tanya Jarwo serius
,;kalau begitu kita ke kuburan,biar aku berdialog dengan
arwahnya,;ucap pak Ridwan,di ikuti anggukan kepala semua yang hadir di
situ.
kuburan di desa Jarwo ini terletak di tengah kebun karet berpagar bunga
kamboja putih,kuburan Sumarni terletak di dekat pintu makam,saat kami
mendekati makam,tiba tiba angin berhembus kencang menerpa pohon
kamboja,meluruhkan bunganya yang berwarna putih kekuning kuningan,tiba
tiba keranda mayat yang tersimpan di pondok kecil bergerak ke arah
mereka,buru buru mereka berlari menghindari,ternyata keranda itu
mengejar Parno,
,"brakk!,"
menabrak Parno hingga pria itu jatuh
,;cukup sumarni!,;teriak pak Ridwan membuat keranda itu jatuh ke
tanah,muncullah gumpalan asap putih yang membentuk sesosok tubuh
,;sumarni..maafkan mas parno,;ucap Parno berlutut di depan arwah Sumarni
,;marni..aku tahu kau ingin membunuh suamimu karena dendam
cinta,jangan lakukan itu,kasihan anakmu,biar parno yang
mengasuhnya,mereka cukup kehilangan kamu,jangan tambah kehilangan
bapaknya,;ucap pak Ridwan,membuat arwah Sumarni terisak
,;keluar!,;teriak arwah Marni bersamaan segumpal cahaya merah yang
membentuk sesosok makhluk mengerikan,pak Ridwan mengambil batu,membaca
doa ,melemparkan batu ke makhluk itu.
,;panas!,;teriaknya kembali menjadi gumpalan asap,melayang ke atas dan
hilang di tengah kegelapan malam.
,;pergilah marni dengan tenang,;ucap pak Ridwan
,;baik pak,mas parno titip anak anak,;ucap Sumarni sedang Parno
bercucuran airmata,dia tidak sanggup bicara hanya mengangguk,lalu arwah Sumarni
berubah menjadi gumpalan asap dan menghilang.
sementara Jarwo memandang adegan ini haru,ingat perpisahannya
dengan almarhum isterinya,tapi Jarwo tersentak kaget,bayangan wajah
Rindiani menggantikan bayangan wajah isterinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar