,"kau jahat mila,mengapa kau gigit ayahku!,"seru Mita kesal
,"ayah itu jahat,dia jahat!,"teriak si boneka,lalu merintih rintih,timbul iba di hatiku,aku menghampirinya mengelus kepalaku
,"ayah itu tidak jahat,siapa ayahmu?,"tanyaku memandang mata birunya yang memandangku
,"maukah kau mengantarku ke ayahku?,"tanyanya,aku mengangguk,
aku berjalan kaki mengikuti boneka ini yang ternyata kalau berjalan cepat sekali,Mita kelihatan kewalahan memburunya
,"jangan cepat cepat!,"teriak Mita
,"maaf ya..aku mau cepat ketemu ayah,"ucap boneka bernama Mila memperlambat jalannya.
kami sampai ke sebuah rumah besar yang ku tahu siapa pemiliknya,pak Supri,tauke sawit kaya di desaku.
tanpa ku dorong,pintu pagar rumah besar ini terbuka,sesampainya di halaman rumah,Mila berhenti
,"aku sering main di situ,"ucap boneka di depanku,aku mengernyitkan dahi,bukankah yang suka main ayunan adalah putri,anak pak Supri dari isteri pertama yang mengalami keterbelakangan mental,karena putri inilah pak Supri bercerai dengan isterinya,dia beralasan istrinya memiliki bibit cacat,kabar terakhir yang ku dengar,putri ikut ibunya ke jawa.
,"ah..!,"teriak Mila bersamaan angin kencang berhembus,membuka paksa semua jendela dan pintu rumah besar ini.
,"brakk!,"
pak Supri keluar dari rumah besar bersama isteri kedua,mbak Astini mantan bunga desa
,"itu ayahku!,"teriak boneka Mila
,"apa ini mas jarwo!,"teriak pak Supri memandangku tajam
,"boneka ini bilang,bahwa kau ayahnya,"
,"lelucon apa ini,kau mau menghancurkan nama baikku!,"teriaknya menghampiriku,tinggal satu meter dari tempatku berada,boneka setan itu melompat menggigit pak Supri
,"mila lepaskan,kita bicara baik baik!,"teriakku,boneka itu mengerti,dia melompat turun
,"mila.. putri kamila putriku,"ucap pak Supri sendu
,"iya..yang tega kau bunuh,mayatku kau kubur di padang ilalang,demi menikahi wanita sialan itu yang tak mau menerimaku,malu katanya!,"teriak Mila,menyerang Asti ganas,aku mencoba menghalanginya tapi kedua kakiku tidak bisa bergerak,sedang suaraku tidak bisa keluar,begitupun yang terjadi pada pak Supri dan Mita,terdengar suara cekikikan khas kuntilanak dari atas pohon
,"ayo mil..bunuh perempuan biadab itu,ha..ha!,"
tiba tiba aku ingat yang maha kuasa,ku baca ayat pengusir setan,
,"ah..!,"teriak bu kunti lalu melesat pergi,aku terbebas dari belenggunya,secepat kilat aku mengambil boneka itu dari leher asti,darah mengucur deras dari lehernya
,"tolong aku,"ucapnya lirih
,"aku harus membunuhnya!,"teriak Mila
,"jangan mil,jadilah kau anak baik,persoalan ini serahkan pada pak jarwo,"ucapku lembut,boneka itu mengangguk.
pak Supri memeluk boneka itu
,"maafkan bapak,demi nama baik dan isteri cantik,aku tega menuruti permintaan asti membunuhmu,bunuhlah ayah,jika kematianku bisa menghapus dosaku!,"serunya bercucuran airmata
,"tidak yah..bagaimanapun kau ayahku,"ucapnya lembut
aku mengelus kepalanya.
walau mengalami pendarahan,Asti selamat dari maut,pak Supri dan Asti menyerahkan diri pada polisi
,"pak jarwo,tolong sempurnakan arwah mila,"ucap pak Supri,mencium boneka yang kini di gendong Mita
,"iya..aku akan lakukan yang terbaik untuk mila,"ucapku lembut,kami bertiga memandang pak Supri menaiki mobil polisi sedang Asti masih harus di rawat rumah sakit,aku melirik boneka itu yang rupanya bisa menangis karena haru.
Untuk urusan ini aku mencari bantuan ustad Fuad(episode:di taksir kuntilanak)
,"jadi atas bujukan isteri keduanya,pak supri membunuh putrinya lalu di kubur di padang ilalang,seorang kuntilanak memasukkan arwahnya ke boneka kesayangan mila,itu yang terjadi melalui penerawangan saya,"ucap pak ustad Fuad mempermainkan jenggotnya
,"apa yang harus kita lakukan pak ustad?,"tanyaku serius.
,"besok kita bongkar kuburnya,mayatnya di kuburkan secara baik baik,kita bakar boneka itu setelah ku pisahkan arwahnya dari boneka,"
bersama ustad Fuad dan di bantu penduduk desa,aku melakukan ritual pembebasan arwah Mila.
pada hari jum'at ini aku mengajak putriku mengunjungi makam Mila
,"istirahat yang tenang di sana ya mil,ini ku bawakan bunga mawar untukmu,"ucap Mita menangis mengelus nisan Mila yang sepantaran Mita jika hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar