Malam mulai gelap ketika aku pulang dari penataran di kota kabupaten karena jadwal molor terpaksa pulang terlambat,hatiku berdebar kencang,mataku melirik kesana kemari,jalan jalan mulai gelap dan aku memasuki daerah ladang jagung,he..he,aku bukan takut ketemu kuntilanak tapi membonceng nyai kunti Minati,jika terlalu malam,dengan statusku aku takut orang orang akan mengawinkan aku dengan Minati
,"sial..aku benar benar tidak siap kawin dengannya,he..he,kalau bawah perut sih siap tapi yang lain lain aku belum siap,"bisik hatiku
,"mas..jarwo,kok..ada jalan bagus membelah ladang itu,"ucap Minati heran menunjuk jalan di tengah ladang jagung,aku memandang jalan itu yang walau belum beraspal tapi sudah lebar,aku heran kapan buatnya
,"aku sudah satu tahun tidak lewat sini min,pembangunan kabupaten kita setelah pemekaran berkembang pesat,wajarlah kalau sini ada jalan baru,"analisaku,Minati mengangguk
,"mas..sepertinya jalan ini bisa lebih cepat sampai desa,"ucap Minati manja
aku memandang senang,ucapan Minati benar,kalau lewat jalan biasa melingkar sedang ini memotong
,"terima kasih tuhan,"syukurku dalam hati,dengan semangat empat lima memasuki jalan bagus itu,baru berjalan beberapa meter,tiba tiba jalan bagus itu hilang,
,"ha..ha!,"teriak kami bersama
mataku memandang sekeliling,gelap di tengah ladang jagung,Minati reflek memegang pinggangku
,"mas jarwo..aku takut,"rengek Minati
,"sudahlah min..ayo kita kembali,"ucapku membalik montorku,kami berjalan perlahan,sudah hampir satu jam,kami berjalan belum sampai jalan hitam tadi,Minati mulai sesenggukan
,"mas..kita pasti terjebak ladang hantu,"ucapnya mempererat pelukannya,tanpa dia sadari tangannya menyentuh perkakasku,membuat burungku terasa hangat,maklum lama tidak di sentuh wanita
,"maaf mas,"ucap Minati
,"tidak apa apa,kita istirahat dulu,biar mas berpikir dulu,"ucapku mengajak Minati duduk
,"sialan..nyai kunti ini,tetap main peluk terus,"ucapku sebel sebel senang,sebelnya nanti sepulang dari sini minta kawin,senangnya,ya lumayanlah bisa pegang pegang dikit,maklum beberapa bulan nganggur,he..he.
Lagi lagi jalan bagus itu muncul,bukannya kami senang malah ketakutan,dari arah selatan jalan,ada pedagang rombong
,"sate..!,"
pedagang itu mendekati kami,
,"pak..tidak beli satenya?,"tanyanya
,"tidak pak..,"ucap kami ketakutan
,"yang bener..,"ucapnya menaikkan wajahnya,kami melotot memandang wajahnya yang rata,tanpa hidung,tanpa mata,tanpa mulut.
,"setaan!,"teriak aku dan Minati bersama,berlari dari tempat itu,kami menabrak sesuatu,sampai terpental
,"aduh..mas jarwo sakit,"rengek Minati
,"memang aku tidak sakit,"ucapku sewot
,"mas jarwo nakal!,"seru Minati memukul lenganku
,"sorri..sorri,..kita ini di ladang hantu,"ucapku mengingatkan Minati,saat itu mataku melihat kain putih,aku melihat terus ke atas
,mataku melotot tajam,karena kini ku tahu makhluk di depanku adalah pocong,matanya merah membara,memandangku tajam
,"pocong..mas jarwo!,"teriak Minati
berlari mendahuluiku
,"tunggu min..!,"teriakku menyusul Minati,tapi mas po menghalangi jalanku
,"mau apa kamu!,"teriakku menendang pocong itu sampai terjungkal.
," ah..!,"teriak Minati karena kini kami di tengah kebun jagung lagi
,"mas..kita akan di makan setan,"ucap Minati sendu,menjatuhkan dirinya ke pelukanku,aku memeluknya mengelus rambutnya
,"min..mas jarwo,tidak akan membiarkan itu terjadi,"ucapku lembut
saat itu terdengar suara gamelan,bersama jalan besar itu muncul lagi,tapi kini di depanku ada rumah besar model panggung,di depannya ada pertunjukan tari,alamak jam,gaun penarinya bikin jakunku naik turun,mulutku mengangga,dia hanya memakai kemben warna hijau berpadu jarit mana tubuh penarinya sintal putih,oh..kedua payudaranya besarnya bergoyang,mau keluar dari kembennya,walau kecantikan wajahnya tidak bisa kunikmati karena memakai topeng,wanita itu berbalik memperlihatkan pantat besarnya
,"oh..menggoda!,"bisik hatiku
tiba tiba mataku di tutup Minati
,"mas..lihat apa?,"tanyanya jutek
,"cuma mikir..,dimana kita,"ucapku melepaskan tangan Minati menikmati sesuatu yang isinya di rindukan Nastiti sedang wadahnya jelas di rindukan ayahnya walau yang ku lihat ini ukurannya terlalu besar,melihat aku makin terpesona,Minati menginjak kakiku
,"aduh sakit min..kira kira dong!,"
saat itu telingaku menangkap suara orang mengaji,
,"wuss!,"
pemandangan di depanku berubah menjadi ladang jagung lagi
,"syukur..kalian berhasil kami temukan,sebelum masuk perangkap Larasati,oh kenalkan namaku fuad najmudin,"ucap seorang ustad dengan beberapa murid di belakangnya
,"terima kasih ustad fuad,nama saya sujarwo..siapa larasati?"tanyaku
penasaran
,"datang saja ke rumahku,nanti ku catatkan alamatnya,laras masih di sekitar sini karena ini tempat tinggalnya,"ucap ustad Fuad,aku mengangguk,sambil memegang tangan Minati berjalan mengikuti pak ustad.aku mengucap syukur melihat sepeda montorku sudah di pinggir jalan aspal
,"cepatlah pulang,kami akan doakan dari sini semoga sampai tujuan,"ucap pak ustad
,"terima kasih atas pertolongannya,"ucapku menstarter montorku.
aku baru saja mandi,tubuhku rasanya segar sekali,ku rebahkan diriku di ranjang,mengingat kejadian barusan,untung aku selamat,walau aku sedikit jutek ingat orang tua Minati tersenyum senang,walau sudah ku jelaskan apa adanya plus minta maaf atas keterlambatan mengantar anaknya pulang,tak terasa mataku mulai berat,perlahan tapi pasti aku menuju alam mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar