Pengembangan dari kumpulan novelet Poligami Dari Bumi Melayu.
Mendung menggantung di langit,angin bertiup kencang,aku menghentikan mobilku di depan sekolah Siti Maesaroh putri kandungku dan Zahra Arifin,putri bawaan Siti Zulaekha isteri keduaku,aku memasuki halaman sekolah,berteriak memanggil nama keduanya
,"sara..zahra!,"
aku semakin masuk ke dalam,melewati deretan kelas menuju gedung perpustakaan
satu satunya gedung di kompleks SMP ini yang masih asli belum mengalami renovasi sejak di bangun dan ada pohon sawo besar di sana,angin bertiup kencang,tiba tiba mataku menangkap sesosok bayangan putih yang melayang mendekatiku,mataku mendelik ketika menatap mata makhluk ini yang berwarna merah membara
,"poocong..!,"teriakku balik badan,mengambil langkah seribu
,"braak..!,"aku menabrak sesosok tubuh dan kami jatuh bersama
,"mas nizar kok lari lari,mana anak anak?,"tanya lia istri keduaku
,"ayo..,lari di belakangku ada pocong!,"teriakku panik
,"pocong..di belakang mas nizar tidak ada apa apa hanya karung pupuk UREA yang di kaitkan pada dahan kelapa sawit,"ucap Lia santai,hingga perlahan tapi pasti aku memutar tubuhku searah Lia,ternyata benar apa yang di katakan Lia.
aku tersenyum malu,Lia membalas senyumku
,"mas nizar..sebagai hukuman karena menakuti lia,harus mencangkul sawahku,"ucapnya genit,maklum istri keduaku ini pasti sudah rindu tumbukanku,karena kami sudah tidak bertemu empat hari,aku ada di rumah Sofiyah istri pertamaku.
,"malas ah..cangkul sawah lia,padinya di makan wereng,tinggal rumput hitam sejumput lagi,"ucapku nyengir,membuat Lia menghujani cubitan di perutku,aku hanya bisa merintih geli.
tiba tiba angin berhembus kembali,tapi kali ini lebih kencang dari sebelumnya,Lia ketakutan,dia memelukku erat dan entah komando dari siapa leher kami memandang gedung perpustakaan,di dinding ada tulisan warna merah dari darah,"AKU KEMBALI,"
aku dan Lia serentak lari dari tempat itu.
hujan turun deras, aku mengebel pak Rebo yang tidur di teras rumahku,dia membukakan pintu,aku mengarahkan mobil ke garasi,aku turun.
Sampai ruang tamu di sambut Sofiyah
,"ma..anak anak ku jemput di sekolahnya, pelajaran ekstranya sudah selesai,"laporku pada Sofiyah
,"sudah sejak tadi,mereka di kamar,lia kamu ikut ke sini?,"
,"iya mbak,nemeni mas nizar jemput anak anak,tapi kayaknya kami tidak bisa pulang nih,"
,"nginap saja ke kamar kamu,"ucap Sofi,aku melangkah ke kamar untuk Lia jika menginap di sini.
makan sudah,nonton TV sudah,tepat pukul sepuluh malam,aku pura pura menguap lalu mengedipkan mata pada istri keduaku,dia tersenyum malu
,ma..,sa.. ra,papa tidur dulu,"ucapku di ikuti anggukan kepala Sofi dan bisik bisik kedua putriku
,"papa pasti naik lagi,masang genteng.. bukan masang yang lain,"kira kira seperti itu(he..he..he)
aku mendekati Lia,melepaskan kaos sama celana hawaiku
,"udara panas,"ucapku memandang cermin rias,memperlihatkan tubuh atletisku hanya bercelana dalam
Lia tersenyum manis saat aku mendekat
,"lia sayang..sini celana dalamnya di lepas,kasihan dianya tidak dapat angin,"ucapku memasukkan tanganku ke dalam rok panjang Lia
,"mas..,"desah Lia dengan mulut mengangga,aku gemas,ku lumat bibir merah merekahnya dan aku yakin di bawah sana pasti ada yang merekah,menanti bagian sensitif tubuhku.
waktu terus bergerak,begitu pula tubuhku terus bergerak gerak di atas tubuh Lia,
,"lia..eh..mas nizar cinta kamu sayang,"
,"lia juga,"
,"mas nizar!,"
terdengar suara teriakan dari kamar Sofi,
gerakan kami berhenti,dengan kilat kami berpakaian,berlari menuju kamar Sofi,
,"sofi..ada apa?,"
,"mas..ada pocong!,"teriaknya panik,menunjuk ke arah jendela di ikuti mataku
,"sofi..di sana tidak ada apa,"
sofi memutar kepalanya,memandang ke arah sana
,"pocongnya di mana mas?,"tanyanya heran,
tapi rupanya dia masih tidak bisa menghilangkan rasa takut,karena itu memeluk pinggangku erat
,"mas..malam ini..sofi mau tidur di temenin mas nizar,"rengeknya manja,aku memandang Lia karena belum tuntas memberinya nafkah batin,tapi istri keduaku mengangguk dan melangkah pergi.
,"sofi..kamu kelelahan bekerja,ambilah cuti dua hari saja,"ucapku mengelus rambutnya,mencium keningnya
,"mungkin..itu yang menyebabkan aku berhalunasi,cuti kerja setuju,mungkin jum'at sabtu,tapi mas nizar juga tidak masuk,sofi ingin di sayang mas nizar,"ucapnya melirik penuh arti.
aku tersenyum lalu mengangguk
kata kata Sofi tentang
di sayang yang untuknya berkonotasi bermain cinta,Nizar kecilku merespon,kini dia siap tempur walau tadi sudah layu sebelum memuntahkan
peluru
,"aduh..adik manisnya tadi tidak di bungkus,kelihatan kalau ingin,"ucap Sofi manja,memandang bawah perutku
aku nyengir kuda
,"kata buku,hubungan suami istri penyembuh gelisah karena suatu hal,"ucap Sofi parau,menarik celana hawaiku
ketika tangan lembutnya mau memegang Nizar kecilku,aku menahannya
,"biar ku cuci dulu sayang,"
,"bekas lia ya?,"tanya Sofi jutek
aku mengangguk,menuju kamar mandi yang bersatu dengan kamarku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar