,"papa..!,"panggil Sara dan Zahra yang sudah di dekatku
buru buru aku mengembalikan majalah itu ke tempatnya,lalu berbalik,"ayo..pulang,tapi kita mampir ke toko buku dulu,"ajakku pada kedua putriku,di ikuti anggukan kepala mereka.
hari ini aku pulang ke rumah isteri keduaku,jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam,aku masih mengerjakan berkas berkas kantor ketika Lia datang ke ruang kerjaku di rumahnya
,"mas..ayo tidur!,"ajaknya dengan gaya seperti cacing kepanasan
,"sebentar sayang..,tinggal sedikit,"ucapku memandang penuh gairah tubuhnya yang hanya di balut daster transparan dari bahan katun
Lia rupanya sudah tidak tahan
,"kalau di tunggu ngurusi kerjaan kapan selesai,"ucap Lia lembut meraih kait celanaku,menarik resletingku,dan mengambil berkas berkas dari tanganku,
,"lia sayang..janji dulu,nanti temani mas nizar dan buatkan kopi agar aku bisa selesaikan tugasku," Lia mengangguk,aku yang sudah terbakar gairah,segera membopongnya ke ranjang kecil di kamar kerjaku.
aku menikmati kopi yang di buat Lia tepat seperti janjinya,tiba tiba hp ku berdering,aku mengangkat
,"pa..mama menjerit jerit seperti orang kerasukan,cepat pulang !,"teriak Sara panik
,"lia..mas ke rumah Sofi dulu,mungkin nanti aku tak pulang,"ucapku mencium kening Lia
,"iya mas,sms aku ya kalau keadaan mbak sofi buruk,nanti aku ke sana sama zahra,"
Sofi meringkuk di pelukanku,aku membantunya minum air putih,"
,"mas aku mimpi buruk,"ucapnya lirih
,"sofi..tolong ceritakan mimpimu,dengan berbagi sama mas nizar nanti kamu bisa tenang,"
lalu Sofi bercerita dia melihat seorang pria remaja di seret laki laki dan perempuan usia sebaya,dia meronta ronta minta tolong tapi Sofi tidak bisa melihat jelas wajahnya,lalu sofi melihat dirinya gantung diri di sebuah pohon beringin besar,dengan lidah menjulur
.wanitaku ini menangis tersedu sedu,aku mengelus rambutnya
,"sofi..mimpi buruk itu hanya bunga tidur,lupakan saja..mungkin kamu lupa berdoa,"
Sofi mengangguk,
,"malam ini mas nizar akan temani kamu sayang,aku sudah izin lia,"ucapku memandang mesra isteri pertamaku,Sofi mencoba memberikan aku senyum termanisnya walau masih canggung dan aku mulai melakukan aksi gerilya hingga yang keluar dari mulut isteri pertamaku bukan jeritan ketakutan tapi jeritan nikmat.
aku sengaja pulang kantor ke rumah Lia dulu baru malam ke rumah Sofi,aku belum tega meninggalkannya sendiri pada malam hari,firasatku tidak enak,aku merasa ada sesuatu yang gaib mengejar Sofi,pocong yang mulai kurasa bukan halusinasi aku dan Sofi,juga mimpi itu tandanya.
pukul tujuh malam selepas maghrib,aku baca tabloid gosip milik Sofi untuk membuang waktu,ketika mobil Sofi memasuki halaman,dari kaca mobilnya yang transparan,aku bisa melihat sesosok bayangan putih dengan mata merah menyala di jok mobil Sofi bagian belakang,aku memandangnya tajam,mobil itu masuk garasi,aku mengikutinya,dia keluar dari mobil Sofi, melayang ke pohon mangga depan rumahku dan hilang tak berbekas
,"mas nizar..lihat apa?,"tanya Sofi yang sudah berdiri di belakangku
,"itu..lihat pohon mangga,kira kira kapan matangnya,"
,"satu bulan lagi mungkin,lho..,kok mas nizar kemari,ini kan giliran lia?,"
,"aku masih mengkhawatirkanmu,jadi ku putuskan menemanimu apalagi lia mendukungnya,"
,"dia memang madu yang baik,tapi kadang aku sebel sekali sama dia karena harus berbagi dirimu,"ucap Sofi memandangku jutek
,"tapi mas nizar semakin perkasa,buktinya sofi puas,"ucapku mengedipkan mata sedang Sofi hanya bisa nyengir.
aku menyetir mobil lumayan kencang agar cepat sampai ke sekolah Sara,setelah berpikir lama,aku ingat remaja laki laki dalam foto itu,wajahnya menyerupai pocong yang aku lihat walau lebih pucat.
Aku mencari majalah itu,membawanya ke petugas perpus
,"mas..tahu siapa laki laki ini?,"
,"sepertinya murid sini pada tahun sama saat terbit kalawarti itu,oh..ya begini saja..mas tanya sama pak Rastro,tukang kebun kami yang sudah bertugas sejak tahun 1986,"
,"terima kasih mas,"ucapku melangkah pergi mencari tukang kebun yang di maksud.
lelaki tua yang masih terlihat kuat dan perkasa ini meneteskan airmata memandang foto remaja pria itu
,"bapak kenal?,"tanyaku
,"iya..dia parmin,salah satu murid sini tahun 86,pintar walau ndak terlalu tampan,anak orang miskin,sebenarnya dia punya masa depan bagus kalau tidak di butakan cinta,"
,"maksud bapak?,"
,"dia jatuh cinta pada gadis cantik,pintar anak orang kaya bernama fiya,jelas saja di tolak mentah mentah di depan umum oleh gadis ini yang walau cantik terkenal bermulut tajam,parmin benar benar malu akhirnya dia memutuskan gantung diri di pohon beringin samping perpustakaan,"ucapnya sendu
mataku berkaca kaca,aku ikut terharu mendengar kisah cinta pertama si Parmin yang di bawa mati,syukur syukur aku jatuh cinta dua kali dalam hidupku,dua duanya di terima lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar