www.heniro.com

Senin, 02 Mei 2011

Bangkitnya Pocong Cinta bag 4(Novelet horor romantis poligami)

Aku pulang dari acara bersama Sofi,wanitaku ini tersenyum penuh arti
,"ah..mas nizar tadi makan sate kambing dua puluh tusuk,pastinya nanti tusukan mantap,"
,"ah tahu saja kalau tusukanku mantap buktinya sofi sama lia makin lengket,"
,"bisa aja,"ucap Sofi pura pura cemberut
tiba tiba angin bertiup kencang,setir mobilku tidak bisa di kendalikan,sepertinya mobil ini punya nyawa,dia bisa menentukan arah tujuan sendiri,dia berbelok ke arah jalan dengan tulisan
,"menuju pemakaman umum,"
,"mas nizar,kita mau ke mana?,"tanya Sofi panik
,"aku tidak tahu sayang,mobil ini tidak bisa ku kendalikan,dia bisa berjalan sendiri,"jawabku tak kalah panik sambil melepaskan setir yang ternyata bergerak sendiri
braak!,"
mobilku baru berhenti saat menabrak pohon kamboja,aku dan Sofi turun dari mobil dengan kebingungan,tiba tiba angin berhembus kencang,menarik tubuhku dan Nisa mendekati sebuah kuburan,"PARMIN,"nama almarhum yang tertulis di nisannya.
tiba tiba kuburan itu bergoyang,nisannya terlempar jauh dan tanahnya merekah,dari dalam muncul seberkas sinar putih yang lambat laun membentuk sesosok bayangan putih setinggi orang,dan mata bayangan putih itu menatap Sofi tajam,istriku seperti terhipnotis,dia melangkah mendekatinya
,"sofi..itu pocong sayang!,"teriakku keras mencoba berlari ke arah Sofi,tapi rasanya kakiku terpaku ke bumi
,"mbak sofi..!,"teriak suara wanita yang membuat si pocong Parmin menoleh padanya,dia memandang sosok wanita itu yang perlahan tapi pasti mendekat
,"mas parmin!,"seru wanita itu yang ternyata Lia
mereka saling berpandangan,mata Lia berkaca kaca,bersamaan pocong putih berubah menjadi asap putih lalu menghilang

,"ya tuhan,apa yang terjadi denganku,aku seperti tersedot kekuatan gaib!,"teriak Sofi histeris
aku mendekati Sofi, memeluknya sambil melirik jutek sama Lia,maklum cemburu sama pocong.
kami bertiga kini di ruang tamu setelah membersihkan diri, ketakutan terlihat di
wajah kedua istriku
,"lia,kau mengenal si parmin?,"tanyaku jengkel
Lia mengangguk lalu menceritakan kalau Parmin adalah teman masa kecilnya walau berbeda sepuluh tahun,mereka sering bermain karena bapaknya sama sama penjual soto ayam,tapi saat Parmin SMP,dia jatuh cinta dengan seorang gadis kaya dan di tolak,dia di temukan bunuh diri.
,"nama gadis itu lia?,"tanyaku mengernyitkan dahi
,"fiya mas,"
aku mengangguk,memandang Sofi yang tampak ketakutan
,"fiya bisa jadi sofiyah,apa itu kau istriku sayang?,"tanyaku mengelus rambut Sofi.
isteri pertamaku ini mengangguk berlinang airmata,aku meraihnya dalam pelukanku
,"mas..aku benar benar menyesal,apalagi beberapa hari ini aku selalu mimpi di kejar kejar si Parmin,"
,"ya sudah..kita tidur dulu,nanti aku pikirkan solusinya,"
kedua istriku mengangguk
,"mas aku mau tidur dengan mas nizar,aku takut!,"seru Sofi
,"lia juga,lia takut,"rengek isteri keduaku manja
,"lia..kamu tidur sendiri sana,lagipula si Parmin tidak benci padamu,ntar kamu malah di temani tidur,"ucap isteri pertamaku jutek
,"iih..!,"seru Lia ketakutan
,"sudah..sudah kita tidur bertiga!,"
mereka saling berpandangan,lalu mengikuti langkah kakiku menuju kamar Sofi.
aku di tengah di apit kedua istriku,walau ketakutan Lia menerima berada di posisi dekat jendela,aku memeluk pinggang mereka berdua,Sofi tidur membelakangiku sedang Lia
terlentang,pipinya yang putih menggoda bibirku untuk menciumnya,aku memberi ciuman,Lia kaget dia tersenyum padaku.
aku mengelus pipi Sofi dan membisikkan namanya,isteri pertamaku ini sudah tak bergeming,aku menarik tanganku,lalu mulai menjamah tubuh Lia
,"mas jangan,nanti mbak sofi bangun,"ucapnya melarang tapi aku yang sudah di bakar nafsu tidak peduli,ku bopong istri keduaku,ku baringkan ke lantai,ku tarik celana dalamnya,aku mengambil isi celana dalamku lalu mulai menindih Lia
,"oh..mas nizar hangatnya,"
,"sayang,tahan desahanmu,nanti sofi bangun,"bisikku parau
Lia mengangguk,dia mencoba menahan desahannya dengan menggigit bibirnya.
saat panas panasnya,ada yang menempuk pantatku dengan bantal.
,"apa apain sih kalian!,"teriak Sofi marah

,"huss..diam mas nizar mau sampai!,"seruku dengan tubuh bergetar
,"mas nizar jahat,"ucap Sofi jutek setelah aku terlepas dari tubuh Lia
,"tenang sayang,kini giliran sofi,"ucapku memegang tangan Sofi,mencium pipinya
,"baik..cepet mas,sofi pengen,"ucapnya manja
,"lia,tutup telingamu,palingkan mukamu ke jendela!,"perintahku pada isteri keduaku yang langsung melaksanakan perintahku,aku langsung mendekati Sofi,mencumbu tubuhnya,ku berikan tanda mata terindah pada isteri pertamaku yang sama ku berikan pada isteri keduaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar