www.heniro.com

Senin, 23 Mei 2011

Dendam Cinta Penebar Maut bag 5(Novelet misteri romantis poligami)

perasaanku gelisah,aku tidak ingin wanita ini menjadi arwah penasaran karena itu aku menemui kepala desa dan menyakinkan soal wanita dalam kaca,akhirnya kepala desa percaya,bersama warga aku kembali ke tempat itu tapi anehnya yang kami temui hanya dinding tua tanpa wanita dalam kaca,sejak saat itu,warga desa menjauhiku karena aku di anggap pembohong,"
pak Salam mengakhiri ceritanya dengan meneteskan airmata
,"pak salam,bisa memgantarkan aku ke rumah itu?,"tanyaku memegang tangannya,dia memandangku dengan sinar bahagia karena aku memanggil namanya lalu dia mengangguk.
dengan memakai lampu kapal,kami menyusuri jalan jalan perkebunan,kami bertemu sungai dan berjalan searah aliran sungai hingga kini di depanku berdiri bangunan tua yang atapnya sudah robek di sana sini,beberapa bagian temboknya sudah roboh,terlihat kusam dan terasa angker.
aku dan pak Salam melangkah masuk,pelan dan hati hati,memakai lampu kapal yamg kita bawa,bergantian menyorot lampu ke atas dan ke bawah untuk melihat binatang penggigit seperti ular,lipan dan kelabang.
,"apa ini dinding yang kau maksud?,"tanyaku saat sampai di ruang keluarga rumah ini,pak Salam mengangguk,aku mengetuk ngetuk dinding itu,suaranya bergema tanda ada rongga di dalam sana,aku memandang lebih teliti lagi,dindingnya seperti ada perbedaan umur dinding,sebagian masih baru sedang sebagian lama,aku mencoba mengetuk dinding baru bergema lalu dinding lama tidak bergema,di antara dinding lama dan baru,aku melihat tuas dari besi,dengan tanganku,aku menggerakan tuas itu,dinding mulai membuka perlahan lahan,mataku membelalak,ada tiga orang gadis berada dalam kaca berbentuk persegi panjang,gadis mirip wanita india ini pasti Mariska sedang yang tangannya terpotong pasti Laila dan satunya jelas Nurafni.
,"hebat sekali orang gila ini,gadis gadis ini tampak hidup walau dalam kaca,tidak mirip mayat,"bisik hatiku memandang mahakarya orang gila,lalu mataku menangkap lembaran foto Mariska,Nurafni,Laila bercinta dengan suaminya,saat kumpulan foto ke empat,aku hanya bisa menahan napas plus amarah terlihat jelas bagaimana scene demi scene aku bercinta dengan Rani bahkan saat terpautnya dua alat kelamin terlihat jelas,aku malu sama pak Salam,segera mengambil foto foto itu,merobeknya sampai berkeping keping.
,"pak..itu ada tangga menuju ruang bawah tanah!,"seru pak Salam mulai menuruni tangga,di ikuti diriku.
sampai di bawah aku terkejut,ada kotak terbuat dari semen putih,ada toples dan kaca berisi cairan bening,di dinding botol tertulis resin,setahuku ini bahan dasar fiberglass,lalu toples satunya yang berisi cairan bening yang aku tak tahu apa namanya dan tidak tertulis namanya.
aku memandang kotak dari semen putih ini sekarang otakku bisa menerka apa yang di lakukan pria gila ini.
1.dia membuat kotak dari semen putih
2.melapisi mayat dengan cairan bening satunya dan meletakkan mayat dalam kotak semen putih
3.menuangkan cairan fiberglass ke dalam kotak semen dan setelah kering kotak di rusak muncullah gadis gadis cantik dalam kaca.
,"tunggu..kotak semen ini di siapkan untuk rani!,"seruku panik
mataku memandang tirai di depanku,aku buru buru membuka,Rani terbaring pingsan di sana dengan wajah pucat,aku memandangnya dengan perasaan bersalah.
,"pak,tolong tutupi tubuh isteri bapak,kita harus pergi dari tempat ini sebelum salim tahu!,"seru pak Salam.
aku segera melepas kemejaku untuk menutupi tubuh Rani,membopongnya pergi dari tempat itu.
sesampainya di luar,ada yang bertepuk tangan.
,"rupanya adanya berani mengambil milikku!,"seru pria itu memandangku tajam lalu tersenyum senyum sendiri
,"arya wibisono,kaukah itu?,"tanyaku menyakinkan diriku karena hanya wajah yang sama sedang gaya jauh berbeda,di depanku kini bukan lagi manajer yang berkesan intelek tapi orang gila
,"dia salim pak rafi,"ucap pak Salam lirih,aku terkejut,memandang Arya yang kini sedang tertawa nyaring,lalu dia memandang penuh amarah.
,"salam..kau kakakku,seharusnya kau membantu aku bukan orang asing yang merebut milik adikmu!,"
,"aku sudah tidak sanggup melihat kau berbuat dosa,membunuh dan terus membunuh,"ucap pak Salam sesenggukan
,"kau tak tahu di dunia ini hanya aku yang sayang padamu,semua orang menganggap kau sampah,tidak ada yang sayang padamu!,"teriak Salim keras
,"bohong..kau tidak pernah menyayangiku,kau hanya menganggap aku bayangan hitam darimu,apa kau mau mengakui pada semua orang desa ini kalau kita sedarah!,"teriak pak Salam tak kalah keras
lalu dia menambahkan
,"dunia ini semu,alam baka yang kekal,aku tak peduli apa ada orang sayang padaku,yang penting tuhan masih sayang padaku hingga aku masih di beri rezeki bisa hidup,aku sudah bahagia yang penting aku tidak mati membawa tumpukan dosa,"ucap pak Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar