www.heniro.com

Sabtu, 07 Mei 2011

Bangkitnya Pocong Cinta bag 5(Novelet horor romantis poligami)

lagi lagi saat panas panasnya dengan Sofi kini giliran lia yang berteriak karena melihat sosok putih yang melayang layang,Lia ketakutan langsung masuk selimut yang menutupi
tubuhku dan Sofi,istri keduaku memeluk lenganku bersamaan tubuhku bergetar menyirami Sofi yang matanya mendelik.
,"mas..kami takut!,"teriak mereka memeluk erat tubuhku,aku memandang si pocong mau berdoa tapi langsung nyengir waktu ingat kalau masih junub habis bercinta.
ya untung si pocong tahu aku bukan lawan seimbang,akhirnya berubah menjadi asap putih lalu menghilang tanpa bekas.
Dunia memang sempit,buktinya Sofi bisa ketemu Baskoro,mantan teman SMP nya,
,"kalau aku cuma satu,lha kamu berapa?,"tanya Sofi
,"dua,"ucapnya singkat
,"aku sebenarnya malas kemari,tapi kemarin malam aku selalu mimpi nina,"ucap Baskoro sendu
aku tahu kisah sedih pria ini dari Sofi,pacar pertamanya sekaligus cinta pertamanya meninggal dunia karena demam berdarah saat kelas tiga SMP,waktu cinta mereka sedang mekar mekarnya.
,"kau sudah berziarah di makamnya?,"tanya Sofi,Baskoro mengangguk.
aku sebenarnya ingin bertanya soal Parmin tapi ku urungkan tak enak,wong susah malah di kasih beban!.
Malam telah larut,aku asyik ngeloni isteri keduaku saat Sara menelepon,dia memberitahu Sofi belum pulang sampai sekarang,karena itu buru buru aku ke sana bersama Lia dan Zahra,aku coba telepon Sofi tidak sambung sambung.
,"pa..mama!,"teriak putriku panik memeluk tubuhku
tiba tiba hp ku berdering,aku mengambilnya
,"sofi..ini kamu sayang?,"tanyaku panik
,"iya mas..tolong aku,kami di kejar kejar..!,"
,"tarr!,"
handphone itu terlempar.
,"sofi di mana,aku tidak tahu lia,ya tuhan!,"teriakku panik
,"mas..kenapa tidak kita cari saja dia di sekolah Sara,bukankah mas parmin meninggal di sana,"usul Lia.
aku mengangguk
,"Sara dan Zahra,masuk rumah kalian,lalu kunci rapat rapat pintu dan jendela,papa dan mama lia akan cari mama sofi,bacalah doa apa saja yang kamu bisa!,"perintahku mengelus rambut Sara dan Zahra,mereka mengangguk bersamaan aku menarik tangan Lia memasuki mobilku,
ku pacu mobilku dengan kecepatan tinggi.
Aku memandang gerbang SMP tempat Sara bersekolah,bulu romaku berdiri semua,perasaanku tidak enak,kabut tipis menyelimuti gedung sekolah tua yang terlihat menakutkan.
aku memasukkan mobil ke halaman sekolah,dengan bergandengan tangan kami berlari
,"mas..kenapa kita tidak coba cari ke perpustakaan,karena kemarin mas pertama kali melihatnya di sana juga tulisan,"aku kembali!,"seru lia.
kami berlari ke perpustakaan,betapa terkejutnya kami,Baskoro sedang di tarik oleh sebuah kekuatan gaib yang tidak terlihat,sedang Sofi menjerit
,"parmin..jangan bunuh dia!,"
lalu Baskoro di tarik oleh seutas tali,ada yang menarik tali itu walau tidak berwujud,aku berlari mencoba menolong Baskoro,tiba tiba angin kencang meniupku,membuatku terlempar menubruk pot bunga cocor bebek,Lia berlari ke arahku,membantuku bangkit
,"jangan bunuh aku min,"ucap Baskoro memohon
,"jujurlah apa yang kau lakukan!,"perintah suara tanpa wujud
dengan terbata bata keluarlah pengakuan dari mulut Baskoro.
Pada suatu hari puluhan tahun lalu Baskoro dan Nina berdiskusi bagaimana cara mengenyahkan bayi yang kini di kandung Nina,mereka sepakat aborsi dan rencana ini tak sengaja di dengar Parmin yang akan melaporkan perbuatan mereka dan menasehati agar jangan menambah dosa dengan membunuh janin tak bersalah setelah mereka berzina.
Mereka berjanji pada Parmin kalau mereka akan mengurungkan niatnya asal Parmin mau berjanji membantu mereka bicara dengan kedua orang tua mereka,Parmin setuju dan sebelum ke rumah orang tua Nina,mereka janjian bertemu di perpustakaan sekolah setelah semua orang pulang kira kira pukul tiga sore.
parmin menepati janjinya,dia menemui Baskoro dan Nina,tapi apa yang di terimanya,justru di seret Baskoro dan Nina sampai di pohon beringin dekat perpustakaan ini lalu di gantung paksa.
,"maafkan aku parmin!,"
,"kau harus mati..!,"teriak Parmin yang kini menjelma dengan jelas sebagai pocong
,"jangan mas parmin,jangan jadi pembunuh seperti mas baskoro,lia janji dia akan dapat hukuman yang setimpal dari pihak berwajib atas perbuatannya,"ucap isteri keduaku dengan mata berkaca kaca
,"kau benar lia,"ucap pocong Parmin lembut,
tiba tiba Baskoro melayang ke bawah pohon beringin dekat perpustakaan dalam keadaan pingsan.
pocong Parmin menatapku tajam
,"aku menghantui isterimu bukan karena dendam cinta karena cintaku berubah jadi benci atas hinaan sofi,tapi aku tahu kau pria cerdas akan menyelidiki keberadaanku,membuatku menemukan baskoro,ternyata si biadab ini datang sendiri ke kematiannya,"ucap Parmin lembut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar